Kekerasan seksual merupakan salah satu kejahatan yang sangat meresahkan masyarakat, terutama di Indonesia. Banyak korban yang merasa takut untuk mengungkap kejadian yang menimpa mereka, karena adanya stigma dan hambatan-hambatan lain dalam proses penegakan hukum. Namun, penting bagi kita untuk mengungkap kejahatan kekerasan seksual ini agar para pelaku dapat dihukum dan korban dapat mendapatkan keadilan.
Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kekerasan seksual masih menjadi masalah serius di Indonesia. Di tahun 2020 saja, terdapat 17.645 kasus kekerasan seksual yang dilaporkan ke kepolisian. Angka ini tentu saja hanya mencakup kasus-kasus yang dilaporkan, sedangkan masih banyak korban yang memilih untuk diam dan tidak melaporkan kejadian yang menimpa mereka.
Dalam mengungkap kejahatan kekerasan seksual, pendekatan penegakan hukum memegang peranan yang sangat penting. Kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya harus bekerja secara profesional dan tegas dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual. Menurut Dr. Ariyanto Harsono, seorang pakar hukum dari Universitas Indonesia, “Penegakan hukum yang efektif dalam kasus kekerasan seksual memerlukan kerjasama antara kepolisian, jaksa, dan hakim. Mereka harus bekerja sama secara sinergis agar kasus-kasus kekerasan seksual dapat diungkap dengan baik.”
Pentingnya pendekatan penegakan hukum dalam mengungkap kejahatan kekerasan seksual juga ditekankan oleh Komisioner Komnas Perempuan, Bahrul Fuad. Menurutnya, “Penegakan hukum yang baik akan memberikan efek jera bagi para pelaku kekerasan seksual dan memberikan rasa keadilan bagi korban. Oleh karena itu, aparat penegak hukum harus bekerja secara profesional dan tidak diskriminatif dalam menangani kasus kekerasan seksual.”
Dalam konteks Indonesia, masih terdapat banyak tantangan dalam pendekatan penegakan hukum terhadap kejahatan kekerasan seksual. Beberapa faktor seperti minimnya kesadaran masyarakat, kurangnya sumber daya manusia dan finansial, serta masih adanya stigma terhadap korban kekerasan seksual menjadi hambatan dalam proses penegakan hukum. Namun, dengan kerjasama yang baik antara aparat penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan kasus-kasus kekerasan seksual dapat diungkap dan para pelaku dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
Dengan demikian, mengungkap kejahatan kekerasan seksual memerlukan pendekatan penegakan hukum yang kuat dan efektif. Semua pihak harus bersatu untuk memberantas kekerasan seksual dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi korban. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual di Indonesia.